
Militer Amerika berencana untuk menghabiskan USD 200 juta dalam mengembangkan produk robot dalam lima tahun ke depan. Produk robot tersebut dinamakan iRobot, yang sebelumnya digunakan oleh Program Executive Office tentara Amerika untuk simulasi, training, dan instrumentasi pada bulan Mei lalu, dan terbatas dengan pembelian PackBots.
Kontrak iRobot ini memberikan U.S Army kebebasan untuk membeli bagian, melakukan training, dan memaintain layanan dari iRobot, seperti robot dari perusahaan industri atau konsumen selama lima tahun mendatang. Bagaimanapun uang USD 200 juta dalam kontrak lima tahun pembuatan iRobot tersebut termasuk ke dalam IDIQ atau Indefinite-Delivery/Indefinite-Quantity, yang berarti U.S Army mungkin tidak sepenuhnya menghabiskan uang USD 200 juta tersebut dalam produk iRobot yang dijanjikan.
Kontrak IDIQ pada umumny merupakan kesepakatan antara vendor dan agen pemerintah U.S karena mereka lebih fleksibel dan tidak dibatasi. Berdasarkan Federal Acquisition Regulation dalam kontrak IDIQ, pemerintah Amerika tidak harus menghabiskan semuanya untuk memenuhi obiligasi kontraktual dengan vendor, dan memperbolehkan pemerintah Amerika untuk menggunakan uang tersebut untuk produk dan layanan vendor daripada untuk membeli item dengan kuantitas yang banyak.
Ada 0 komentar di "Jika Militer Kembangkan Robot 200 Juta Dollar"